Tuhan, kini aku disini berdiri menghadapmu untuk bersujud syukur dengan apa yang telah terjadi, hari ini aku tiba disekolahku dengan keadaan yang sangat baik, dengan penuh keceriaan, gelak canda yang terhampar, senyum manis yang tersebar, rasa senang yang terbentang, riang canda kawan-kawan, dan senyum manis para pengajar membuat rasa pusing di kepalaku menghilang..
Tuhan, engkau berikan aku berbagai kenikmatan, kau berikan aku berbagai keceriaan, kala itu aku melangkahkan kaki untuk menuju kota seberang, bersama teman-teman seperjuangan, menduduki kereta api yang terus melaju, depenuhi dengan kerumunan berbagai macam penumpang dan penjual, aku duduk terpaku melihat wajah mereka, dengan tenangnya mereka mengisap rokok di mulut mereka, tanpa peduli yang dirasakan oleh orang-orang disekitar mereka. Mukaku memerah, tenggorokanku dipenuhi asap, kepalaku berat serasa ingin meledak, aku duduk menahan sakit, melihat kawan-kawan yang sedang tertidur lelap, berharap salah satu diantara mereka terbangun dan menemaniku di gelap malam dalam kereta kala itu, memang benar..aku tidak kuat akan asap rokok, aku alergi akan asap rokok, aku berharap waktu akan cepat berlalu, aku ingin segera meninggalkan ruangan ini, pergi menghirup udara yang lebih bersih di luar sana.
pukul 06.30 kami tiba di stasiun leumpuyangan yogyakarta, hati begitu bergejolak ria, merasa menemukan sesuatu yang hilang selama berada di dalam kereta, ya..sesuatu itu adalah udara, aku begitu sangat bergembira ketika menghirup udara yang segar dan sangat bersih disana, aku duduk di depan mesjid untuk mendapat jawaban akan tempat tinggal kami, setengah jam kemudian kami berangkat menuju tempat yang akan kami tinggali, sesampainya di tempat tujuan, aku langsung membersihkan diri, meluruskan badan dan menikmati nyamannya kamar saat itu.
Siangnya kami berjalan-jalan bersama kawan-kawan asal jogja antha, zako, dan wawan. Mereka adalah teman yang sangat menyenangkan dengan kepribadian berbeda dari diri mereka masing-masing, penuh dengan keceriaan yang berbeda dari setiap wajah.
Dia yang senang bercanda, dia yang sangat serius, dan dia yang cukup pendiam. ditambah lagi dengan kepribadian kami yang berbeda-beda pula. waaaaaaaahhhh.. aku serasa ingin berada disini terus. Kostan murah, pakaian murah, makanan yang murah, dan yang pasti tentunya teman-teman yang eits..bukan teman yang murah, tapi teman yang sangat menyenangkan. Segala yang murah sangat pas untuk kantong para pelajar dan anak-anak kost. Tapi 1 hal yang sangat menyebalkan, yaitu perjalanan kami kemari.
Senin, 23 Maret 2009 pukul 21.57, kereta telah tiba di stasiun, berdiri diatas rel, dan menunggu para penumpang untuk memenuhi setiap sisi dari kereta. Melihat datangnya kereta api, perasaanku berubah menjadi sedih, bukan hanya sedih meninggalkan kota Yogyakarta yang dipenuhi keceriaan dan teman-teman baru, tapi juga sedih akan apa yang terjadi di dalam kereta nanti. Malam itu aku tidak bisa tidur, tampak iri melihat kawan-kawan yang sedang tertidur lelap, hanya handphone yang menemaniku, aku berbincang-bincang dengan temanku asal Yogyakarta lewat pesan singkat di handphone. sekitar pukul 00.00 teman disebelahku terbangun, teman berbincangku asal Yogyakarta berkata bahwa ia sudah merasakan kantuk, oleh sebab itu, kami mengakhiri perbincangan, dan ternyata teman disebelahku menerima pesan dari orang yang sama. Karena teman disebelahku sudah terbangun, akhirnya kami berbincang-bincang, aku merasakan lelah di tubuhku, berusaha untuk mengistirahatkan tubuhku, dengan menyandarkannya di bangku kereta api. pukul 04.00 aku terbangun, melihat disekeliling yang makin dipenuhi oleh penumpang yang berdesakan, kini aku terjaga hingga kereta berhenti di stasiun kiaracondong yang sangat dinanti-nanti sejak awal keberangkatan. Handphoneku bergetar, mama menelefon ku, berkata bahwa ayahku akan menjemputku, aku diminta untuk pulang kerumah. Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya ayahku tiba ditemani dengan adik laki-lakiku. aku naik keatas mobil milik ayahku, menuju rumah. Tiba dirumah adikku membawakan tasku yang sangat berat itu, aku berterima kasih padanya, tiba dirumah, aku membersihkan badan, mengganti pakaian, sarapan pagi, lalu tidur. Aku tidak sadar hingga adzan bersautan, setelah aku melihat jam, ternyata hari itu sudah pukul 18.00, ternyata aku terlelap dari pagi hingga sore ini, adikku yang pulang dari lesnya melihatku, memelukku, dan berkata
” ka, ko lama banget sih pulangnya, kemarin bang epy jahat.” begitu curhatnya.
aku hanya tersenyum, dikarenakan mataku yang masih lelah karena baru terbangun dari tidur yang cukup lama, aku pikir itu tidur terlama yang pernah aku alami.
Dan tiba hari ini, ketika aku tiba disekolah, masuk ke ruang multimedia dan menulis tulisan ini, dikarenakan guru mata pelajaran biologi tidak hadir, oleh sebab itu, aku dapat bebas melakukan apa saja di internet.
Travelogue 